SCREAMER Project

Rasanya sudah hampir 7 tahun semenjak saya pertama kali “berkenalan” dengan DELPHI, sewaktu dibangku kuliah. Pertama-tamanya sih … cuma pengen bikin “impress” seseorang. Tapi lama kelamaan, makin “jatuh cinta” deh ama “bahasa” yang satu ini nih. Jadi … walau ada banyak programming language yang bisa dibilang cukup “powerfull”, DELPHI tetap jadi pilihan nomor 1. Bukan karena DELPHI itu bahasa pemrograman yang paling bagus tapi …

Ah…, bukan itu kesana jalan ceritanya.
Saat-saat pertama kali saya berlajar DELPHI, kebetulan saat itu ada seseorang menawarkan kepada saya untuk membuat program billing di-“game-net”-nya. Biasa, waktu itu lagi pada demam CS (Counter-Strike), “game-net” bertaburan dimana-mana. Jadi, pas dapet tawaran itu … “why not?!?”. Lagi pula, ini kesempatan untuk bisa “ngasah” kemampuan DELPHI-ku. So, I took the job. Mulai deh bikin program billing. Programnya diberi nama Jennifer79.

Seiring dengan perkembangan waktu, program itu terus dikembangkan. Yah …, namanya juga “orang baru bisa”, waktu dulu bikin programnya juga dengan elmu “seadanya”. Nah, kerasanya itu … sekarang nih. Programnya sudah “stuck”, ngga bisa dikembangin lagi. Terlalu banyak “error” pada struktur dasar programnya. Untuk memperbaiki berarti rombak total program. Lebih mudah coding ulang, dari pada benerin yang sekarang. Alhasil, selama program ini berjalan lumayan banyak terima complain dari user. Game-net buka sampe larut malam, jadi kadang tengah malem klo ada error dengan program jadi kena getahnya deh. Ikutan stress. >:p
Belum lagi, database yang digunakan PARADOX 7.0. Sering terjadi “Header corrupted”. Data sering ilang :(. Kapok deh!

Bener-bener bikin frustasi. Tapi …, justru dari sana dapet elmu DELPHI-nya. Makin tambah masalah, makin tambah elmunya. Walau bikin frustasi, tapi … pantang menyerah 😀 akhirnya masalah demi masalah bisa diselesaikan.

Tapi, tetep aja. Program sudah dirasa sangat sulit untuk bisa dikembangkan lebih lanjut. Jadi, untuk menebus kesalahan-kesalahanku. Dengan pengalaman-pengalaman yang ada, saya sendiri berencana me-release program billing, freeware.

Program akan dibuat se-flexibel mungkin. Tapi kendala utamanya adalah dalam hal pemilihan database yang digunakan. 2 hal yang jadi sorotan utama saya.

  1. Database yang bisa diakses melalui Microsoft Access. Hal ini diperlukan untuk fleksibilitas pembuatan laporan.
  2. Database sebisa mungkin dipilih yang memiliki fasilitas Stored Procedure. Untuk beberapa alasan teknis, saya membutuhkan fasilitas ini agar bisa membuat fungsi untuk perhitungan harga pemakaian bisa di-customize sesuai kebutuhan oleh user.
  3. Pangkat koneksi database dengan DELPHI harus memadai.
  4. Database harus gratis.
  5. Database bisa terhubung dengan web server APACHE

Saat ini, database server favorit adalah MS SQL Server 2000. Bagus sih, tapi untuk ukuran server billing, penggunaan MS SQL Server akan membutuhkan requirement komputer yang cukup tinggi, belum lagi program ini bukan program gratisan.

Pilihan kedua jatuh pada MySQL. Kebetulan, MySQL 5 yang baru dirilis sudah bisa support Stored Procedure. Tapi satu hal yang disayangkan, sampai saat ini, belum ada perangkat konektifitas dengan DELPHI yang memadai. MySQL memang menjanjikan, tapi tidak mungkin juga kalau saya harus menunggu kemunculan VCL MySQL 5 di DELPHI. Entah kapan keluarnya juga.

Pilihan ketiga adalah Interbase/Firebird. Sementara ini …, ini yang paling “sreg”. Tambah lagi, dokumentasi Interbase di DELPHI cukup memadai. Jadi … untuk sementara ini, Interbase menjadi pilihan utama saya. Tapi, tetep aja ada kurangnya. Entah kenapa Interbase dengan koneksi via ODBC selalu gagal. Saya sangat berharap sekali Interbase bisa diakses via ODBC, dengan demikian proses reporting (yang rencananya akan dilakukan via Microsft Access) akan menjadi lebih mudah.

Tapi yah…, pekerjaan harus dimulai dari apa yang ada, bukan dari apa yang tidak ada. Jadi … coba buat seadanya aja dulu deh. This new project will be called as SCREAMER. Kalau sekiranya ada saran dan masukan … ditunggu deh. 😉

Imlek?!? boring ah!

Rasanya perayaan imlek menjadi jauh kurang berkesan. 😦 Bukan karena suasananya. Tapi … entahlah.

Keluarga saya termasuk keluarga yang “toto”. Agak strict dalam hal pelaksanaan tata acara pelaksanaan adat istiadat yang biasa dilakukan pada tahun baru imlek seperti sekarang. Jadi, klo lagi imlek kayak gini, lebih terkesan rese jadinya.

Blon lagi, kebetulan imlek tahun ini jatuh dihari minggu. Beberapa kegiatan ibadah jadi agak terganggu dengan adanya “acara keluarga”. Hah… betul-betul mengganggu. Jadi, kadang saya lebih memilih untuk tidak merayakan imlek dari pada harus repot kayak gini.

Klo soal angpao sih… siapa yang ngga seneng klo dikasih duit. Tapi, sejujurnya klo udah segede sekaran mah … udah ngga terlalu berharap ama yang gituan, malu. 😉 Sok asa gimanaaaaa…. gituh!

Paling salah satu tradisi yang baik dikeluargaku itu (mungkin rata-rata setiap keluarga juga sama) … malam imlek biasanya sodara-sodara, jauh deket pada datang, ngumpul dirumah orang tua, makan bareng-bereng. Kalau sodara-sodara udah pada nikah, jarang ada kesempatan kayak gini. Biasanya, masing-masing sibuk dengan urusannya masing-masing. 😀

Pokoknya, bagi yang mereka yang merayakan, yang bisa menikmati imlek dengan keluarga … selamat deh! kiong hi… kiong hi…. Semoga sukses dengan panen angpao-nya. 😉

Hapus BRONTOK manual

Beberapa program anti-virus diantaranya sudah bisa mengatasi worm ini. Tapi … entahlah, dari pengalaman saya pribadi, beberapa kali coba install Norton AntiVirus 2005, selalu gagal. Yah, mungkin karena CD yang dipakainya bajakan :D. Jadi, akhirnya saya pribadi lebih suka menghapus BRONTOK dengan cara manual.

Ada beberapa indikasi sederhana komputer terinfeksi BRONTOK.
1. Pilihan Tools – Folder Option pada Windows Explorer tidak muncul.
2. Muncul file executable yang icon dan namanya sama persis dengan icon dan nama folder.
3. REGEDIT.EXE tidak bisa dijalankan.
4. Restart Windows pada saat membuka Control Panel

BRONTOK diaktifkan melalui registri windows yang akan dijalankan saat start-up windows. Letaknya di:
HKEY_CURRENT_USERSoftwareMicrosoftWindowsCurrentVersionRunBron-Spizaetus
HKEY_CURRENT_USERSoftwareMicrosoftWindowsCurrentVersionRunTok-Cirrhatus

Untuk menghentikan BRONTOK, kita hanya perlu menghapus value registry tersebut. Tapi, masalahnya, untuk REGEDIT-nya itu sendiri sebelumnya sudah di blok oleh BRONTOK lewat registry di:
HKEY_CURRENT_USERSoftwareMicrosoftWindowsCurrentVersionPoliciesSystemDisableRegedit.

Juga ada file Empty.pid yang biasanya terletak diroot direktory (umumnya di C:) Untuk yang ini, penghapusan bisa langsung dilakukan via Windows Explorer.

Selain dari itu, BRONTOK juga diaktifkan lewat Scheduled Tasks (di Control Panel). Tapi, untuk menghapus ini pun, tidak bisa langsung, masalahnya, pada saat kita membuka Control Panel, BRONTOK akan langsung melakukan restart windows. Jadi, penghapusan Scheduled Tasks harus dilakukan di Windows Safe Mode.

Jadi, cobalah cari program lain selain REGEDIT yang bisa digunakan untuk edit registry. Saya pribadi lebih suka menggunakan program HiJack.

Apapun program edit registry yang Anda pakai, gunakan pada windows safe mode. Sesudah ketiga registry tersebut dihapus, restart, kembali ke WINDOWS. Sampai tahap ini, BRONTOK sudah tidak lagi berjalan pada sistem Anda. Tapi, meskipun demikian, BRONTOK meninggalkan file-file tipuan yang banyak pada sistem. Untuk ini, hapus file dilakukan secara manual. Tapi untuk mempermudah, gunakan fasilitas Search pada Windows. Cari file (Search for: *.exe) dengan ukuran kurang dari 41KB (Size: At most 41 KB). Pada daftar, akan cukup banyak file executable (*.exe) yang ditemukan. Cari saja executable yang iconnya sama dengan icon folder. Untuk lebih mempermudah lagi, urutkan hasil pencarian berdasarkan ukurannya. Nah … dapet deh.

Jadi, secara garis besar, prosesnya adalah sebagai berikut:
1. Siapkan program editor registry
2. Restart komputer, masuk SAFE MODE.
3. Hapus item BRONTOK di registry
HKEY_CURRENT_USERSoftwareMicrosoftWindowsCurrentVersionRunBron-Spizaetus
HKEY_CURRENT_USERSoftwareMicrosoftWindowsCurrentVersionRunTok-Cirrhatus
HKEY_CURRENT_USERSoftwareMicrosoftWindowsCurrentVersionPoliciesSystemDisableRegedit.
4. Hapus Empty.pif (biasanya di C:)
5. Hapus item BRONTOK di Task Scheduler
6. Restart komputer, masuk Windows normal.
7. Hapus file-file tipuan yang masih tersisa.

Cara ini tentunya bukan cara yang praktis, tapi … yah setidaknya bisa keliatan sedikit lebih keren :D, bisa hapus BRONTOK secara manual. 😀 Lagi pula secara umum, dari beberapa kasus worm yang saya temui, proses hapus worm dari sistem windows kurang lebih sama. Jadi, kalau Anda bisa terbiasa dengan cara ini, kalau suatu saat Anda menemui worm lain, Anda bisa coba untuk menghapusnya secara manual, tidak perlu repot-repot cari update anti virus baru.

Saya sendiri menulis post ini berdasarkan kejadian tadi siang, kasus BRONTOK ke-3 yang ditemui. Saya cuma mengingat-ngingat, jadi kalau ada yang kurang atau ternyata apa yang saya tulis ini kurang lengkap, mohon feedback nya deh! 😉

Info lain tentang menghapus BRONTOK, bisa juga dilihat disini.

Secretly admiring you …

Buat dia yang kujumpai hari minggu lalu …

Bilakah dia tahu
Apa yang tlah terjadi
Semenjak hari itu
Hati ini miliknya

Refrain :
Mungkinkah dia jatuh hati
Seperti apa yang kurasa
Mungkinkah dia jatuh cinta
Seperti apa yang kudamba
Bilakah dia mengerti
Apa yang tlah terjadi
Hasratku tak tertahan
Tuk dapatkan dirinya

Refrain :
Mungkinkah dia jatuh hati
Seperti apa yang kurasa
Mungkin kah dia jatuh cinta
Seperti apa yang kudamba
Tuhan yakinkan dia
Tuk jatuh cinta
Hanya untukku
Andai dia tahu……

song by Kahitna – Andai dia tahu

Front Mission 4

Gameplay : 30 jam 40 menit
Quite fun. Walaupun menjelang detik-detik terakhir game ini akan berakhir, gameplay-nya mulai terasa membosankan. Tingkat kesusahannya … tidak terlalu sulit, malah dibanding dengan pendahulunya (Front Mission 3), yang ini terasa lebih sederhana (dan mudah, tapi … Mmmm… mungkin stage terakhirnya aja yang kerasa susah).
Setelah selesai, kita bisa mulai dari awal dengan bonus uang dan EP yang sangat banyak (uang +/- 80.000, EP +/- 800 point 🙂 ).

God of War

Gameplay : 6 jam 54 menit 😀
Endingnya … lumayan. Menyelesaikan game ini pada mode normal unlock menu Treasure.
Bonus features-nya lumayan sih, ada bonus stages, movies, tapi … berhubung CD yang kumainkan itu BAJAKAN, jadinya beberapa features ngga bisa dijalanin.