Buku Harian Nayla dan Plagiarisme (who cares!!!)

Sampai saat ini, sinetron Buku Harian Nayla (BHN) memang masih menjadi daftar acara favorit kami. Ceritanya “menarik”, beda dari sinetron-sinetron made in india. Tapi beberapa hari lalu, saya pun baru mengetahui kalau sinetron ini adalah jiplakan dari film serian jepang, 1 Litre of Tears. Mengetahui hal itu, saya agak kecewa juga. Ceritanya sudah cukup bagus itu ternyata hasil jiplakan.

Plagiarisme dalam sinetron Buku Harian Nayla, memang cukup disayangkan. Tapi rasanya terlalu naif kalau hanya karena ini adalah jiplakan maka kita menjadi sama sekali memberi suatu penilaian yang sangat buruk. BHN cuma salah satu judul sinetron dari sekumpulan daftar sinetron lainnya yang merupakan hasil jiplakan:

  1. Siapa Takut Jatuh Cinta (Meteor Garden – Taiwan Drama)
  2. Benci Bilang Cinta (Goong / Princess Hours – korean drama)
  3. Benci Jadi Cinta (My Girl – korean drama)
  4. Impian Cinderella (Prince Who Turns Into Frogs – taiwan drama)
  5. Cowok Impian (It Started With A Kiss – taiwan drama)
  6. Pangeran Idaman (It Started With A Kiss – taiwan drama)
  7. Putri Kembar (100% Senorita / Twins – taiwan drama)
  8. Dua Hati Satu Cinta (Qin Shen Shen Yu Meng Meng / Kabut Cinta – taiwan drama)
  9. Sumpeh Gue Sayang Loe (Smile Pasta – taiwan drama)
  10. Kau Masih Kekasihku (At The Dolphin Bay – taiwan drama)
  11. Pangeran Penggoda (Devil Beside You – taiwan drama)
  12. Rahasia Pelangi (Love Apart A Moment – taiwan drama)
  13. 2 Hati (Snow Angel – taiwan drama)
  14. Penyihir Cinta (Magicians of Love / Ai Qing Mo Fa Shi – taiwan drama) – belum tayang
  15. Benar-benar cinta (Devil Beside You – taiwan drama)
  16. Bukan Diriku (Anything For You – japanese drama)
  17. Pengantin Remaja (My Little Bride – korean drama)
  18. Bintang (HZGG – taiwan drama)
  19. Pacarku Besar Sekali – ftv (My Name is Kim Sam Soon – korean drama)
  20. Katakan Kau Mencintaiku (Sad Love Song – korean drama)
  21. Cincin (Beautiful Days – korean drama)
  22. Liontin (Glass Shoes – korean drama)
  23. Wulan (Term of Endearment)
  24. Intan (Be Strong Geum Soon – korean drama)
  25. I love you, Boss! (Bright Girl’s Success Story – korean drama)
  26. Buku Harian Nayla (1 litre of tears – japanese drama)
  27. Janji Jaya (My Name is Kim Sam Soon – korean drama)
  28. Cinta Remaja (My Sassy Girl Choon Hyang – korean drama)
  29. Darling (My Name is Kim Sam Soon – korean drama)
  30. Hari Potret (Harry Potter)
  31. Baby Doll (Love Storm – Taiwan Drama)

dikutip dari http://aspal.blogdrive.com/archive/59.html

Oh my … ternyata banyak sekali, malahan ada satu film yang dibajak sampe 2-3 sinetron (saya percaya, daftar diatas masih belum lengkap). So, I bother so much about plagiarisme. Hal itu seperti menyalahkan Inul karena pornoaksi, that’s not fair.

Walau gimana juga, pembajakan tetap pembajakan. Tapi, secara objetif pada ceritanya. Saya menyukainya. Ditambah lagi, rasanya ini adalah kali pertama ada diputar sinetron yang memang terkandung nilai-nilai kristiani (hal ini tentunya tidak ada dalam 1 Litre of Teas). OST-nya pun diambil dari gospel Seperti yang Kau Ingini yang dinyanyikan Nikita. Hal itu cukup memberikan kesan tersendiri buat saya.

Satu hal yang saya sayangkan dalam (hampir semua) sinetron Indonesia adalah lagunya yang ngga ganti-ganti. Klo misal OST sinetron itu adalah lagu A, maka sepanjang sinetron itu pasti cuma ada lagu A, apapun itu kondisi dan keadaannya, walaupun itu ngga nyambung. Ada bagusnya jika ada lagu seperti Sampai Menutup Mata (Acha), Lirih (Ari Lasso), atau Sandaran Hati-nya Letto. Khan bisa lebih sreg.

The Prestige

The PrestigeDari semua film yang gw tonton tahun ini, buat gw ini adalah the best movie of the year. Rating 5 of 5. Salah satu film yang masih menyisakan decak kagum saya sampai sekarang.

The Prestige. Cerita tentang 2 orang sahabat, pesulap/ilusionis Robert Angier (Hugh Jackman) dan Alfred Borden (Christian Bale). Karena suatu insiden, keduanya menjadi bermusuhan.

Jika Anda mengharapkan aksi laga dari film ini, mungkin Anda akan kecewa. Ini adalah film dimana Anda harus mikir untuk bisa memahami jalan ceritanya. Ditambah lagi jalan ceritanya yang banyak perpindah dari masa sekarang ke masa lalu. Cukup memusingkan. Tapi … justru disanalah letak keindahannya. Tapi jangan khawatir, asalkan Anda memperhatikannya dengan baik, tidak banyak ngobrol saat nonton atau sibuk ngurusin cemilan, film ini bisa difahami dengan baik.

Tipe film-film yang bikin orang mikir … rada-rada mirip dengan film-filmnya M. Night Shyamalan, seperti Sixth Sense, The Village, The Other dan yang lainnya. Dimana ending-nya itu benar-benar diluar dugaan. Begitu juga dengan film ini. Berbagai kesimpulan yang Anda buat ditengah cerita, mungkin akan berbeda total saat memasuki 5 menit terakhir film. Benar-benar kejutan.

Every great magic trick consists of three acts. The first act is called “The Pledge”; The second act is called “The Turn”. I take the ordinary something. And I make it do something extraordinary. But you wouldn’t clap yet, because making something disappear isn’t enough. You have to bring it back.
Now, you’re looking for a sicret, but you won’t find it, because you don’t really want to know. You want to be fooled.

The Prestige – Epilogue.

SPOILERS ALERT!

No happy ending in this movie. Kedua tokoh utama film ini mati. Tapi, secara moral mereka memang bukan orang baik. They don’t deserve happy ending.

Telkom SPEEDY, bukan untuk yang GAPTEK

Hampir 1 minggu saya sekarang menggunakan Telkom SPEEDY. Telkom SPEEDY murah, (sementara ini) akses lumayan cepat. Namun ia memberikan batas quota upload+download data sebanyak 700MB (selama promo, 1GB). Dengan demikian, saya harus memastikan tidak ada bandwidth leak.

Saya menggunakan Windows 2000 Server semenjak kira-kira 5 tahun lalu (sampai sekarang). Dan selama itu, “jarang” menggunakan software-software AntiVirus, cukup merasa pede dengan kemampuan diri sendiri. 😀

Tapi ternyata percaya kepada kemampuan diri untuk menangkal virus saja tidak cukup. Pas hari ini saya scan virus … found 144 Trojan dalam komputer. Pantes, ada kebocoran bandwidth.

Dengan demikian, software firewall, anti-virus dan bandwidth meter adalah menjadi suatu kewajiban. Tidak terbayangkan buat orang awam yang denger istilah bandwidth aja baru. Sekarang harus belajar yang namanya firewall, spyware, bandwidth, upload dan berbagai istilah lainnya. Karena kalau tidak, bisa-bisa tagihan bisa membludak tiba-tiba tanpa tahu sebab akibatnya.
Tapi, terlepas dari kesemuanya itu. Kalau dulu (waktu pake dial-up), internetan selalu liat timer waktu. Sekarang, klo internetan liatin bandwidth meter terus. Takut kebablasan. 🙂

Akhirnya … pasang SPEEDY juga :)

Kalau nyebut Telkom Speedy itu jadi inget Speedy Gonzales. 🙂 He..he.. tapi memang tidak ada hubungannya.

Aku sama seperti para geek lainnya, merindukan koneksi internet 24hr pribadi dirumah. Pengen nulis BLOG sepuasnya, tanpa harus sibuk liat timer jam (karena pake koneksi Dial Up), pengen bisa nyalain Yahoo Messenger sepuasnya, chat anytime tanpa terburu-buru oleh waktu.

Di Bandung, saat ini untuk koneksi internet 24hr. Yang memungkinkan untuk diperoleh dengan harga ekonomis adalah CyberColony-nya Quasar, dan Telkom SPEEDY. CyberColony Quasar, relatif lebih murah, yaitu 275ribu per bulan, tanpa pembatasan quota. Ini adalah pilihan saya yang pertama. Tapi sayangnya, Quasar CyberColony menggunakan koneksi WaveLAN. Untuk itu diperlukan antena WaveLAN yang terhubung dengan pemancar terdekat. Posisi pemancar terdekat … ternyata cukup jauh dari tempat tinggal saya. Sehingga diperlukan antena yang kuat dan tower yang lebih tinggi. Kalkulasi, kurang lebih untuk pemasangan pertama butuh sekitar 5 sampai 7 juta rupiah. 😦 Wew…. ngga deh. Duit segitu mah mending beli laptop baru dah. 😦

Jadi … terpaksa deh. Pilihannya hanya Telkom SPEEDY koneksi 24hr tapi dengan batasan quota 700mb per bulan. Tapi, dikarenakan cukup banyak kabar miring di internet tentang SPEEDY ini, akhirnya saya sendiri menjadi ragu untuk mencobanya. Memilih bersabar sampai ada ISP lain yang bisa memberikan tarawan yang lebih baik. 😦

Kepincut ama mas Pri yang baru juga pasang SPEEDY, … jadi pengen nyoba juga. Lagipula, mungpun sekarang SPEEDY sedang ada promo. Pasang gratis. 🙂 So…, why not! 🙂

Pertimbangan lain saya memilih SPEEDY adalah karena SPEEDY tidak memerlukan antena WaveLAN. Cukup modem ADSL. Relatif lebih murah, dan tidak dipengaruhi cuaca. Kita tahu, bahwa WaveLAN, cukup renta terhadap cuaca. Tambah lagi sekarang memasuki musim hujan. Tidak terbayangkan kalau sampai terjadi hujan badai seperti 5 bulan lalu yang bikin spanduk iklan di depan PASKAL SQUARE roboh. Apa yang terjadi dengan (cuma) antena WaveLAN?!? 😦

So … sejak Sabtu lalu. Saya sudah mulai bisa memiliki koneksi internet 24hr. 😀 Menyenangkan sekali. Cukup kaget dengan loncatan kecepatan akses internet yang biasa super lelet dengan menggunakan TelkomSAVE ke SPEEDY. Cukup memuaskan. 🙂 (dan semoga saja bisa terus tetap demikian) 🙂

Pornografi & Poligami

Sehubungan dengan berita pernikahan Aa (menyambung cerita post yang kemarin). Tiba-tiba saja di TV bermunculan acara baru, yaitu dialog tentang poligami.

Rasanya mirip dengan fenomena goyang ngebor-nya Inul yang memang sempat menjadi topik yang kontroversial. Begitu “heboh” sehingga akhirnya ada sekelompok orang tergugah untuk menyarakan pendapatnya tentang tingginya angka kegiatan pornoaksi yang terjadi di masyarakat. Akhirnya, yang malang adalah Inul, ia senantiasa jadi kambing hitam dalam perkara pornoaksi ini. Sebenarnya saya pribadi sama sekali tidak menganggap goyang ngebor Inul itu porno. Nonton video clip lagu barat di MTV jauh lebih syur dari pada goyang ngebor.

Mengenai pornoaksi itu sendiri sebenarnya sebelumnya sudah tercantuk dalam undang-undang, cuma memang pelaksanaannya dirasa kurang tegas. Sama halnya dengan perkara poligami. Sebenarnya tentang poligami ini sendiri sudah ada peraturan yang mengaturnya, yaitu aturan pemerintah No.10 tahun 1983. Tapi, entah kenapa tiba-tiba saja muncul lagi fenomena bikin undang-undang baru buat ngatur poligami. Akhirnya … Aa Gym jadi bulan-bulanan. 😦 kasian khan! 😦

Kalau Inul dan goyang ngebor-nya bikin orang pengen bikin UUAPP, kalau sekarang Aa Gym bikin orang pengen bikin undang-undang tentang poligami. 😀 memang, sejarah terulang kembali.

Siapa yang salah?!? … gw rasa sih … INFOTAINMENT 😀 he..he.. maap.

Soalnya … coba kalau ngga ada mereka. Rasanya peristiwa ini tidak akan seheboh itu kok. It just someone doing something different. Tidak usah terlalu dibesar-besarkan. Kalau emang itu keputusan yang tepat, time will tell. If is wasn’t … then we knew that nobodies perfect.

Anna and The King

Anna and the kingMenyimak berita pernikahan kedua Aa Gym, jadi teringat kisah Anna and The King. Alkisah, seorang guru dari Inggris, Anna Leonowens yang mendapat tugas untuk mengajar dilingkungan keluarga istana kerajaan negeri Siam (sekarang Thailand).

(lalu … apa hubungannya dengan Aa Gym?!? … tenang! baca dulu sampe bawah 🙂 )

Pada saat itu, negeri Siam dipimpin oleh raja Mongkut. Dalam banyak literatur, raja Mongkut digambarkan sebagai seorang raja yang cukup terbuka terhadap hal-hal baru. Bahkan hingga saat ini pun sosoknya disebut juga sebagai Bapa Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi bagi masyarakat Thailand.

Memang tidak ada fakta yang membuktikan dengan jelas, kisah cinta tentang Anna dan raja Mongkut seperti dalam film ini. Tapi … who cares! namanya juga film.

Raja Mongkut memiliki 82 anak dan 32 istri. Tapi satu hal yang membuat saya terkesan pada film ini adalah perkataan Raja Mongkut (diperankan Chow Yun Fat) kepada Anna (Jodie Foster) saat malam terakhir mereka berdansa.

Until now, Anna Leonowens, I did not understand superstision that man could be happy with only one woman.

Aa GymSo … my point is … if you married a right person … I’m sure one person is enough. Makanya … agak aneh juga klo membaca pernyataan Aa. Tapi, hei! gw sendiri blon nikah. Jadi ngga punya kriteria untuk kasih nasehat. Just sharing my believe.

Tapi, saya percaya ia memiliki pertimbangan tersendiri mengenai hal ini. Sebagai orang awam kita hanya menilai segala sesuatu berdasarkan dari apa yang kita alami dan ketahui, tapi tidak tahu bagaimana kondisi dan keadaan yang dia alami. Mungkin, bila kita mengalami apa yang dia alami, mungkin kita akan melakukan hal yang sama (will you?). Mungkin apa yang kita ketahui mungkin bukan yang sebenarnya. Seperti perkataan Walter Burke (Al Pacino) dalam film The Recruit:

Nothing… is… what it seems.

ITB – JSP Workshop – :( agak me********an

Write once, run every where.

Begitu katanya moto dari JAVA.
Sabtu, 2 Desember 2006, jam 8.00-15.00. ITB JSP Workshop. Sudah sejak lama saya ingin mempelajari pemrograman basis JAVA, dan dilingkungan kerja saya, agak sulit menemukan “teman belajar”, yang bisa JAVA. Jadi, begitu saya mendapat undangan untuk workshop ini … saya cukup antusias untuk mengikuti workshop ini, jadinya untuk satu hari ini saya izin cuti kerja.

Biaya pendaftaran Rp. 35.000, Relatif murah. Workshop diadakan oleh HMIF ITB, LABTEK V ITB.

Setelah lebih dari 5 jam utak-atik JSP ini, … akhirnya saya memutuskan. SAYA TIDAK AKAN MENGGUNAKAN JAVA (termasuk juga JSP, tapi mungkin kecuali klo emang bener kepepet :D).

Menurut saya JSP cocok bagi Anda, hanya jika:

  1. Anda sebelumnya menggunakan JAVA sebagai bahasa utama Anda.
  2. Mengembangkan software berskala enterprise yang menggunakan berbagai macam perangkat dengan platform yang berbeda.
  3. Anti-Microsoft & nge-fans banget dengan OOP.
  4. Butuh tantangan lebih.

Saya rasa, bagi Anda yang sebelumnya adalah pengguna PHP, VB, DELPHI, atau … bahasa lainnya, mempelajari JAVA (untuk keperluan profesional) rasanya akan cukup sulit.

Disamping konsepnya yang BERBEDA, gaya pemrogramannya pun “total” berbeda. Dan untuk programmer setua diriku ini … rasanya agak “sulit”. Saya lebih baik mempelajari .NET dari pada harus mempelajari JAVA. .NET walaupun sama beda, tapi setidaknya developer tools nya lebih baik dibanding JAVA. Lagi pula (dari apa yang saya pelajari tadi), saya merasa untuk bidang perkerjaan saya dibidang web development, JSP tidak jauh lebih baik dari pada PHP. Jadi dari pada mempelajari hal baru yang tidak jelas, lebih baik mengasah yang sudah ada.

Tidak ada yang salah dengan JAVA. Karena JAVA sendiri di desain untuk keperluan cross platform, jadi bagi orang yang kurang faham mungkin akan tampak agak ribet. Tapi, (menurut pendapat pribadi) memang jadinya untuk melakukan hal “kecil” jadi butuh kerja “lebih” (kalau dibanding bahasa pemrograman lain).

JAVA sangat OOP, relatif butuh lebih banyak coding. Tapi, untuk developmen jangka panjang dan sistem yang dikembangkan oleh banyak orang, hal itu sangat berguna. Tapi, … untuk programmer freelance (seperti saya) yang ngejar cepet, rasanya agak kerepotan. Jadinya saya lebih memilih developer tool yang lebih easy to use, simple (tapi tetap powerfull).

Terlepas dari soal JAVA-nya itu sendiri. Saya … agak sedikit kecewa dengan workshop kemarin (maaf). Saya merasa para panitianya kurang siap dalam mempersiapkan workshop ini. Saya percaya mereka adalah mahasiswa-mahasiswa terbaik dibidangnya. Tapi, saya pesimis, saya percaya mereka belum pernah benar-benar mengunakan JSP untuk membuat suatu project yang serius. Malah beberapa panitia gagal menjawab pertanyaan sederhana seputar pemrograman, misal bagaimana caranya konversi data string ke integer, atau penanganan data yang di submit menggunakan method POST dan GET. 😦 mengecewakan!
Biaya sih memang murah, tapi kalau di bandingkan dengan waktu yang harus saya berikan (6 jam lebih) untuk workshop ini … rasanya agak rugi. Kalau mau ngulik sendiri … 1-2 jam juga bisa dapet. 😦

Tapi meskipun demikian, bukan sesuatu yang kecil kalau mereka bisa memanage suatu acara yang terbuka untuk umum seperti itu. Kerja mereka cukup baik, tapi semoga saja workshop laen kali lebih baik lagi ;).

Tapi, meskipun demikian, ada 1 pelajaran penting yang saya dapat hari ini. GW GA AKAN PAKE JAVA, kecuali klo emang kepepet.